Liputan1.blogspot.com - Power steering menjadi fitur yang banyak
dicari saat ini untuk kebutuhan berkendara dengan mobil. Dengan fitur ini
kegiatan menyetir menjadi lebih nyaman. Power steering menjadi pengemudi tidak
perlu lagi menggunakan banyak tenaga saat membelokkan mobil termasuk saat
melakukan putar balik. Tinggal menggunakan sedikit putaran pada kemudi, manuver
dapat dengan mudah dilakukan.
Baca juga: Mobil Terbang Bisa Dimiliki Mulai 2017, Bahan Bakar 7,5 Liter untuk Menempuh 100 Kilometer
Power steering mesti selalu dirawat agar
fungsinya terjaga. Dikutip dari laman Detik Oto, berikut beberapa cara merawat
fitur ini:
- Saat parkir mobil, usahakan roda dalam posisi lurus. Tujuannya agar tidak terjadi pembebanan berlebih pada pompa hidrolik di salah satu sisi. Jika jadi kebiasaan mungkin akan terdapat kerusakan di sistem hidrolisis.
- Jangan memutar kemudi secara penuh kala belok memutar. Memutar sampai batas akhir dapat menimbulkan bunyi terlalu sering. Akibatya suhu naik dan merusak karet di siste hidrolisis.
- Atur tekanan ban selalu normal. Ban yang kurang tekanannya akan meningkatkan beban power steering saat digunakan. (Baca juga: Gokil! Bocah Ini Cabut Gigi Ditarik Pakai Mobil Cevrolet Camaro SS (Plus Video))
- Turunkan kecepatan ketika melewati jalan rusak. Power steering mudah rudak di berbagai komponennya kalau mengendarai dengan kencang di jalanan rusak.
- Setiap 100.000 kilometer lakukan penggantian komponen power steering. Diperkirakan jarak tersebut sekira dengan masa lima tahun. Beberapa komponen yang perlu diganti yaitu seperti swing arm, ball joint, shock breaker, dan bearing.
- Hindari banjir. Air yang masuk ke komponen power steering dapat merusaknya. Pasalnya jenis komponennya adalah elektrik dan tidak dapat diperbaiki kalau rusak.
- Ganti oli hidrolik secara rutin. Oli yang lama tidak diganti menyebabkan hilangya fleksibilitas. Kerja pompa pun tidak optimal.