Termehek-Mehek mengusung konsep pencarian orang “hilang” yang ingin ditemukan lagi oleh klien. Berbagai halang rintang pun dilalui demi mendapatkan informasi keberadaan tokoh yang dicari. Kadang mesti baku hantam, masuk kompleks pelacuran, atau terjadi kejadian mengharukan setelah klien menemukan orang yang dicarinya.
Benarkah semua kejadian yang terjadi dalam acara ini nyata tanpa skenario? LiputanOne menemukan pernyataan seseorang yang dimuat pada suatu forum di internet. Dia melihat satu tayangan “Termehek-Mehek” yang mengisahkan seorang wanita mencari kekasihnya yang tiga bulan menghilang. Kekasihnya bernama Rully. Setelah diselidiki, ternyata Rully terlihat sedang kencan dengan wanita setengah baya, yang dianalogikan “tante girang”. Akhirnya terbongkarlah alasan sang kekasih meninggalkan wanita tersebut.
Menurut penuturan orang yang menjadi temen Rully di dunia nyata, semua cerita ini hanya rekayasa semata. Setelah melakukan kontak ke Rully, sang pemeran dalam cerita, dia mendapatkan informasi jika setting cerita telah diatur team kreatif.
"Hehehe bohongan kok, Den, Sudah diset dari mulai cerita sampe pemain-pemainya. Loe mau ikutan juga bisa. entar gue daftarin. Kebetulan gue kenal sama team reality shownya. Nanti biar mereka seting ceritanya kayak apa,” ujar Rully.
Jika pernyataan ini benar, maka pemirsa menjadi korban “keganasan” media televisi demi sebuah rating. Kepercayaan pemirsa dibayar dengan cerita bohongan untuk popularitas brand Trans TV. Agar ini tidak berkembang sebatas wacana, ada baiknya Trans TV segera melakukan klarifikasi tentang pernyataan ini.