Naik motor adalah cara
praktis penggunaan alat transportasi yang bisa menerjang kemacetan jalan raya.
Bodi motor yang ramping memungkin manuver dilakukan pada area yang sempit. Termasuk, naik motor berboncengan akan mengefisienkan waktu untuk sampai di tempat
tujuan. Tapi, cara membonceng motor ada aturannya agar sisi keselamatan tetap
terjaga.
Bagi pembonceng,
sebaiknya perlu dihindari duduk dalam posisi menyamping. Biasanya hal ini
dilakukan oleh wanita yang menggunakan bawahan berupa rok. Dengan duduk
menyamping memang akan melindungi area intim wanita lebih terlindungi dari kain
rok yang tersingkap. Namun dari aspek keselamatan cukup berisiko.
Risiko yang bisa
muncul dari boncengan menyamping yaitu posisi duduk pembonceng tidak stabil
terutama saat motor melakukan manuver membelok. Jika kemiringan saat membelok
cukup tajam sudutnya, dimungkinkan dapat jatuh ke samping kiri maupun kanan
tergantung arah belokan. Risiko lainnya yaitu pada pembonceng yang mengenakan
bawahan berupa rok. Tidak sedikit kasus kain rok terselip pada rantai motor
hingga mengakibatkan pembonceng dan motor pun jatuh.
Cara membonceng motor yang
benar yaitu duduk dalam posisi tubuh menghadap ke depan seperti posisi
pengendara motor. Kedua lutut pembonceng mengapit pinggul belakang pengendara.
Dengan begitu posisi pembonceng stabil dan pengendara lebih nyaman dalam
melakukan manuver. Selain itu, pastikan kedua kaki berada di pijakan untuk
pembonceng. Terakhir, untuk menghindari reaksi kelembaman kala pengendara
melakukan pengereman, kedua tangan pembonceng bisa memanfaatkan pinggul
pengendara untuk berpegangan.